Reviewer jurnal internasional menjadikan “masalah penelitian“ sebagai parameter utama proses review. Usahakan memilih “masalah penelitian” yang orisinil kita temukan. Meneliti masalah yang sudah diteliti orang lain membuat kita harus melakukan komparasi dengan approach orang lain tersebut
Ok sudah mulai paham? Sekarang gimana sih sebenarnya cara menemukan atau mengidentifikasi masalah itu?
Masalah bisa kita temukan lewat studi literatur, baik dari paper-paper di jurnal ilmiah atau proceedings conference. Untuk level D3 dan S1, bisa juga identifikasi masalah ini dari artikel di buku text book, majalah ilmiah, proceedings seminar atau surat kabar. Cara menemukan masalah yang kedua dan sebenarnya cara terbaik adalah lewat pengamatan lapangan. Nggak usah terlalu rumit-rumit, cukup fokuskan ke masalah yang ada di sekitar kita. Kalau kita mahasiswa ya sekarang perhatikan, mahasiswa, dosen atau kampus itu punya masalah apa yang belum dipecahkan dan kira-kira bisa dipecahkan dengan teknologi informasi. Ini kalau kita di jurusan computing, lain jurusan masalahnya bisa lain lagi. Pengamatan lapangan ini bisa juga dilakukan dengan menghadiri pameran industri, bedah buku, dsb. Intinya kejar masalah penelitian ini dari manapun, dan jangan lupa bahwa masalah penelitian ini benar-benar menjadi masalah yang harus dipecahkan, bukan masalah yang kita ada-adakan.
Oh ya, masalah yang kita bidik bisa datang dari 3 hal:
  • Masalah yang ada di manusianya sendiri (People and Problem)
  • Masalah di cara dan struktur kerja (Program)
  • Fenomena yang terjadi (Phenomenon)
Ok sudah semakin paham? Terus gimana kita bisa menentukan mana referensi untuk penelitian yang shahih?
Khususnya untuk tinjauan pustaka (studi literatur) pada saat menyusun hipotesis dan kerangka konsep atau model, usahakan untuk menggunakan jurnal ilmiah (internasional). Urutan dari yang terbaik untuk bidang computing adalah:
  1. Jurnal ilmiah yang diterbitkan IEEE dan ACM
  2. Jurnal ilmiah yang diterbitkan asosiasi ilmiah Lain. Biasanya bisa didapatkan dari elsevier.Com, EBSCOhost.Com atau sciencedirect.com
  3. Proceedings Conference (utamakan yang diterbitkan oleh IEEE Computer dan ACM)
Apabila kita punya rencana untuk bermain di level internasional, usahakan tidak menggunakan jurnal ilmiah Indonesia, meskipun sudah diakreditasi oleh Dikti.
Nggak ada uang untuk langganan jurnal ilmiah? Atau di kampus juga tidak tersedia jurnal online? Nggak perlu khawatir, bisa gunakan salah satu dari banyak jurnal ilmiah gratis yang sudah saya tulis lengkap di artikel sebelumnya. Paling tidak yang wajib dikunjungi oleh mahasiswa miskin tapi punya semangat penelitian seperti profesor ;) adalah:
Masih belum nyantol juga? Lebih paham kalau saya ceritakan dengan banyak contoh-contoh? Ikuti seri tulisan ini berikutnya :)
REFERENSI
  1. Ronny Kountur, Metode Penelitan, Penerbit PPM, 2007.
  2. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group, 2005.
  3. Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Agustus 2003.
  4. Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, April 2006.
ttd-small.jpg
Dikutip dari Web RSW.